Pages

Rabu, 27 Juli 2011

SERI CALON IBU #1

Tanpa disadari, seorang wanita dewasa telah disiapkan untuk menjadi calon ibu. Mengapa demikian? Jika kita mempelajari sistem reproduksi wanita maka akan kita temukan bahwasanya setiap harinya terjadi perubahan siklik di dalam ovarium dan uterus wanita mulai dari tingkat molekuler, sel, hingga sistem organ untuk mendukung terjadinya kehamilan. 


Ovarium setiap harinya menyiapkan beberapa folikel untuk dikembangkan hingga mencapai kematangan. Di dalam perjalanannya, beberapa folikel mengalami kematian (atresia) dan hanya tersisa satu folikel untuk mencapai kematangan sempurna. Ketika hendak mencapai masa ovulasi, folikel berisi sel telur (oosit) siap dilepaskan ke saluran telur (tuba fallopii) untuk selanjutnya menunggu datangnya sel sperma di bagian ampulla tuba fallopii.


Di sisi lain, uterus setiap harinya menyiapkan diri untuk menjadi tempat perlekatan atau tempat tinggal sementara bagi sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma di mana nantinya hasil konsepsi tersebut akan berkembang menjadi janin. Ya, setiap harinya seorang wanita secara anatomi dan fisiologi telah dipersiapkan untuk menjadi seorang calon ibu. Mulai tingkat molekuler, sel, hingga sistem organ, seorang wanita telah Allah siapkan untuk menjadi calon ibu.

 .:: Dan sel pun telah bersiap menjadi janin


Jika secara fisik seorang wanita telah bersiap menjadi seorang calon ibu, sekarang mari kita melihat ke dalam hati dan jiwanya. Apakah ia telah menyiapkan dan menata hari serta jiwanya untuk menjadi seorang calon ibu? Apakah seorang wanita bisa dikatakan benar-benar siap menjadi seorang calon ibu? 


Sekalipun tidak mudah, menjadi ibu yang baik bukanlah sesuatu yang mustahil. Mendidik, membentuk pola pikir, menanamkan kebiasaan hidup yang Islami, serta memberikan asupan gizi yang terbaik bagi anak adalah sebagian tugas yang harus diperhatian oleh seorang ibu. Tidak ada salahnya jika dari sekarang kita para wanita menyiapkan datangnya masa itu dengan sebaik-baik persiapan, sehingga  keluaran yang dihasilkan bisa sesuai dengan yang diharapkan.


Salah satu hal yang cukup sederhana yang bisa kita persiapkan adalah belajar bagaimana memberikan asupan gizi yang optimal bagi tumbuh kembang anak-anak kita kelak. Menyiapkan makanan yang nikmat, menarik, serta sarat dengan gizi. Semisal memberikan sarapan berupa sandwich, yaitu roti yang berisi sayuran dan daging serta segelas susu hangat. Menyiapkan bekal sekolah untuk snack istirahat anak berupa kue dan buah. Menu makan siang berupa nasi sayur dengan berbagai lauk pauk serta segelas juice buah. Dan tak lupa menu maan malam berupa nasi sayur dengan lauk serta segelas susu hangat untuk pertumbuhan anak yang optimal di malam hari.

 .:: Makanan yang bergizi untuk tubuh kembang optimal anak

.:: Menyiapan makanan yang menarik tapi juga menyehatkan


Untuk hal sederhana tersebut, yuk kita sisihkan waktu luang yang kita punya untuk bereksperimen, berlatih dalam laboratorium dapur untuk menyiapkan makanan bergizi yang terbaik bagi anak-anak kita kelak.  

Jika tubuh kita telah bersiap diri untuk menjadi calon ibu maka hati dan jiwa kita juga harus ditata ya untuk bersiap menjadi ibu. Lakukan persiapan-persiapan, langkah sederhana untuk menyambut datangnya masa itu.

Yuk, bersiap menjadi calon ibu yang baik =)

NB:
Oya sekedar info ni, ini loh keponakan saya yang waktu itu, udah delapan bulan sekarang. 

 Lucu kan yaa.. bikin kangeenn. Moga sehat selalu dan bisa menjadi kebanggaan agama, negara, dan keluarga ya Khansa :)

Refleksi Ramadhan #1: “Masih ingat tiga tahun yang lalu?”

Hari ini tepat satu minggu menjelang Ramadhan. Ya syukur Alhamdulillah Allah masih memberikan saya kesempatan di usia yang ke-21 ini untuk bertemu dengan hari ini. Ramadhan sudah di depan mata, tetapi rasanya belum banyak persiapan yang saya lakukan. Ramadhan yang selalu dinanti, rasanya akan sangat berbeda tahun ini. Libur kuliah, tapi ada di rantau dan jauh dari keluarga.

Ketika malam-malam saya mencoba googling nama saya sendiri, di tengah-tengah berbagai pilihan data saya menemukan nama saya yang diketik oleh teman kuliah di malang dulu. Dia menceritakan beberapa hal yang dia lihat dari saya dan untuk beberapa saat saya tersentak dengan apa yang ditulisnya. Rasanya saya tiga tahun yang lalu, saya sangat bersemangat dan berani bermimpi. Ada perbedaan nilai yang saya pegang dulu dan sekarang. Malam ini Allah mengingatkan saya, seperti apa saya dulu dan seperti apa saya yang sekarang. Ada beberapa kemajuan, tapi ada beberapa kemunduran. 

Tiga tahun yang lalu, di usia yang ke-18, saya masih sangat bersemangat dan saya masih ingat di sela-sela ospek dulu saya bisa ketawa-ketawa dengan teman-teman, ya pokoknya saya dulu dikenal super berisik. Tapi itu bisa dilihat sebagai nilai plus karena saya bisa akrab dengan banyak teman di angkatan.

Tiga tahun yang lalu, berbagai organisasi intern kampus tercantum nama saya sebagai anggota, ada di BEM, LKI, LSIM, LAKESMA, dan MSCIA. Lima organisasi kampus saya masuki, berbagai kepanitiaan saya ikuti, bermacam-macam teman saya akrabi, tapi ya Alhamdulillah nilai kuliah saya ya baik-baik aja. Ya ndak extreme bagusnya, ya Alhamdulillah Allah ngasihnya bisa cumlaude. Makasi banyak ya Allah..

Saya yang sekarang berusia 21, berada di kampus yang baru, berada di angkatan yang seharusnya menjadi adik tingkat saya, rasanya saya sudah banyak berubah. Perbedaan lingkungan yang sangat nyata membuat nilai yang saya pegang pun ikut berubah. Lingkungan yang tadinya sangat religius diubah menjadi sangat memprioritaskan akademis (saya ndak tahu ini istilahnya apa ya). Yang tadinya saya bisa mengikuti banyak organisasi, sekarang mengikuti satu saja ndak terlalu aktif, ya karena memang muatan pendidikan yang diberikan dosen berbeda. Keadaan saya yang sekarang menuntut untuk berada di meja belajar lebih lama dan mengurangi kegiatan di laboratorium pertemanan. Untuk mendapat nilai yang sama baiknya dengan dulu perlu jerih payah ekstra padahal kegiatan saya ikuti bisa dikatakan minim.

Tiga tahun yang lalu, saya memiliki saudari-saudari kelompok liqo yang selalu mengingatkan saya kalau saya punya salah, sekarang Allah memberikan ganti saudari-saudari di rantau, sama baiknya, tapi karena usia saya yang lebih tua, saya lihat mereka punya rasa sungkan sama saya. Intensitas menghadiri kajian pun berkurang. Yang lebih sekarang porsi membaca dan menghapalkan diktat. Saya bersyukur Allah memberikan saya kesempatan untuk menimba ilmu dari dosen-dosen senior yang banyak memberikan pencerahan, tapi dengan itu ada beberapa hal penting yang saya korbankan. Teman seangkatan pun banyak yang belum saya kenal secara individu, hanya saya tahu namanya saja. Dilihat dari usia, “The small I was and the Big I am now”  ataukah secara kualitas justru sebaliknya?

Ada kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan masing-masing lingkungan, tinggal bagaimana kita memilah-milah mana yang baik untuk kita, mana nilai yang bisa ditiru dari lingkungan lain, dan mana nilai yang seharusnya tidak diikuti. Semua pasti ada hikmahnya.

Ya semoga Ramadhan kali ini di rantau, bisa menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat-semangat saya yang dulu. Makasi Allah, sudah mengingatkan saya atas kelalaian saya selama ini.. Alhamdulillah ~

Dan semoga nilai baik yang dulu pernah saya pelajari dan nilai baik yang dapat  saat ini bisa digabungkan untuk menjadikan saya seseorang yang jauh lebih baik. Sepertinya satu minggu menjelang Ramadhan ini bisa dimaksimalkan untuk membuka dan menata kembali lembaran-lembaran di dalam chapter buku kehidupan saya tiga tahun yang lalu. 

Yuk semangat yuk kita sambut Ramadhan yang penuh berkah ini  =)



Kenangan masa-masa kuliah di malang yang akan selalu saya rindukan:

Bersama teman-teman kelompok 6 (Oncology) PK2MABA FKUB 2008


Outbond angkatan di Coban Rondo (Sabtu, 28 Desember 2008)


Sesaat menjelang ujian anatomi yang pertama

Di sela-sela praktikum biokimia :)


Di walimahan Amalia Tri Utami (27 Februari 2011)

Dan sampai saat ini pun, saya masih menjadi bagian dari mereka walaupun sehari-hari saya tidak berada di antara mereka. Akan ada waktunya nanti kami semua dikumpulkan kembali, dengan suasana yang baru, dengan masing-masing pengetahuan yang dimiliki, bekerja sama sebagai teman sejawat