Masih tergambar dengan jelas memori
masa kecil saya di Malang lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Bagaimana saya
dulu menghabiskan siang dan sore bersama seorang sahabat. Sahabat masa kecil
saya, Farisyah Melladia Utami, yang selalu ada menemani setiap hari, mengaji di TPA yang
sama, tidur siang bersama, berlarian, memanjat pohon, dan segala kenakalan masa
kecil kami masih tetap terjaga sebagai kenangan yang jernih. Tidak terasa
ternyata saya sudah sebesar ini dan kenangan masa lalu itu sudah terlewat lebih
dari sepuluh tahun yang lalu. Sekarang dia sudah begitu jauh, berada di
seberang pulau ini, merantau ke Palembang, tempat kelahiran orang tuanya.
Masih tergambar dengan jelas memori
masa kecil saya bersama bapak, ibu, dan ketiga kakak saya. Setiap akhir minggu
kami sekeluarga jalan-jalan bersama, berolah raga pada pagi hari minggu.
Keluarga yang selalu mengajarkan saya makna cinta tulus, kasih sayang,
pengorbanan, dan kerja keras. Dengan bertambahnya waktu, keluarga ini sudah
banyak berubah. Dua belas tahun yang lalu, Allah menjemput ayah saya pada suatu
sore yang tenang. Tinggallah kami berlima. Dan sekarang, keluarga ini sudah
begitu berkembang, ketiga kakak saya telah menemukan tambahan hati untuk menggenapkan separuh agamanya, dan
bertambahlah jumlah keluarga kami dengan lahirnya keempat keponakan saya.
Ya, hidup selalu berubah. Hidup
tidak mungkin tetap sama. Saya masih ingat ketika kecil dulu terdapat sebuah
lagu yang begitu menginspirasi, lagu yang saat ini setiap kali saya dengarkan
membuat saya menitikkan air mata dan muncullah kilatan-kilatan flashback masa
kecil saya:
Andai
aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta
(Sherina-Andai
Aku Besar Nanti)
Bapak,
Ibu..
Aku berjuang untuk membanggakan kalian
Bapak,
Ibu, yakinlah..
Jika
saatnya tiba aku akan kembali
Duhai..
Ridhoi langkahku ini
.:: Gadis kecil ini telah beranjak dewasa
sekarang dan pada saatnya nanti ia akan
bertemu dengan seorang pangeran :)
Saya harus bergegas sekarang, sudah
waktunya kembali ke Madinahku, kembali ke kota pahlawan. Pukul tujuh ini ada
perkuliahan. Saya titipkan cinta pada keluarga kepada Yang Maha Menjaga,
jagalah mereka ya Allah ketika penjagaanku tak sampai.
Perjuangan di rantau kembali
dimulai pagi ini. Doakan saya yaa :)