Pages

Sabtu, 05 November 2011

Cinta Untuk (si)apa?

Di pagi Idul Adha ini, yuk kita panggil kembali memori tentang kisah nabi Ibrahim dan Ismail yang diabadikan dalam Al Qur'an:

Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, 
Ibrahim berkata: ”Yaa bunayya sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!“ Ia menjawab: ”Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar “.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Wahai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu“, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
(yaitu:)” Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim “.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (QS As Saffat 100-111)


Terharu ya mengingat Nabi Ismail adalah anak yang telah lama dinantikan kehadirannya, yang dinantikan saat pertemuan dengannya. Disaat kesempatan untuk bertemu datang, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra yang menjadi pengharapannya. Tapi Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya, sesungguhnya setiap musibah dan kenikmatan adalah ujian dari Allah untuk menguji siapa di antara kita yang bersyukur, siapa yang bersabar, dan siapa yang mudah berputus asa. 

"Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS At Taubah:24)

Semoga cinta yang tertinggi kita berikan untuk Yang Maha Tinggi, untuk-Nya dan karena-Nya semata  <3 <3 <3

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar